Bunga belakangan ini sering sekali digunakan untuk menyampaikan pesan maupun sebagai elemen dekoratif yang indah dalam berbagai macam acara. Terdapat dua bentuk yang sangat populer dari bunga yang sering digunakan yaitu ada dried flowers atau yang biasa disebut bunga kering dan preserved flowers atau yang biasa disebut bunga yang diawetkan. Meskipun keduanya sering digunakan secara bersamaan atau banyak yang menganggap sama, sebenarnya terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya, mulai dari cara pembuatannya, tampilan estetikanya, hingga daya tahan. Dalam artikel ini, kita akan merinci perbedaan mendasar antara dried flowers dan preserved flowers:
Armenia, Rp 600.000;beli di sini
1. Proses Pembuatan
Bunga kering atau dried flowers dibuat melalui proses pengeringan alami, dengan cara dilakukan pemilihan terlebih dahulu untuk memilih bunga yang sedang mekar sepenuhnya dan dunting atau pisau tanaman. Pastikan untuk meninggalkan sejumlah batang yang cukup panjang, karena ini akan memudahkan langkah berikutnya dalam proses pengeringan. Setelah bunga dipotong, ikatlah batang bunga dengan tali atau karet gelang secara rapat tetapi tidak terlalu kencang. Ini membantu menjaga bentuk bunga selama proses pengeringan. Gantung bunga terbalik dengan batang menghadap ke bawah. Tempatkan mereka di tempat yang gelap, kering, dan terlindung dari sinar matahari langsung. Metode ini memungkinkan kelembaban keluar dari bunga tanpa mengorbankan bentuk atau warna mereka. Biarkan bunga mengering secara alami. Proses ini memerlukan beberapa minggu tergantung pada jenis bunga dan lingkungan tempat pengeringan. Jangan lupa untuk memeriksa keadaan bunga secara berkala dan membuang yang mungkin telah rusak atau tidak bertahan. Pastikan bunga tetap terpisah satu sama lain selama pengeringan. Ini membantu sirkulasi udara dan mencegah bunga saling menyentuh, yang dapat menyebabkan kerusakan atau bentuk yang tidak diinginkan. Beberapa metode lain termasuk pengeringan dengan oven atau microwave. Pengeringan secara alami memberikan tampilan kering yang khas pada bunga kering.
Preserved flowers melibatkan proses pengawetan yang lebih kompleks. Bunga dipilih pada kondisi terbaik serta yang sedang mekar sepenuhnya. Seperti pada pembuatan dried flowers, memilih bunga yang belum terlalu matang dapat membantu mempertahankan bentuk dan warna yang baik selama proses pengawetan. Terdapat beberapa bahan pengawet yang dapat digunakan, seperti glycerin atau silika gel. Glycerin merupakan bahan alami yang mempertahankan kelembutan bunga, sementara silika gel bekerja dengan menyerap kelembaban dan menggantikannya dengan bahan pengawet. Selanjutnya pemilihan bunga dilakukan dengan pemotongan batang bunga sedikit lebih pendek dari yang biasanya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahan pengawet meresap ke dalam sel-sel bunga dengan lebih efektif. Hapus daun yang berlebihan dan pastikan bunga dalam keadaan segar. Rendam batang bunga dalam larutan bahan pengawet. Jika menggunakan glycerin, campurkan dengan air dalam perbandingan tertentu. Jika menggunakan silika gel, letakkan bunga di atas lapisan silika gel yang tebal. Biarkan bunga meresap bahan pengawet selama beberapa minggu. Proses ini memungkinkan zat pengawet untuk menggantikan cairan dalam bunga, mempertahankan keindahan dan kelembutan mereka. Setelah proses pengawetan selesai, pisahkan bunga dari larutan pengawet. Biarkan mereka mengering di tempat yang sejuk dan kering. Dalam beberapa kasus, bunga mungkin perlu dijepit atau diikat agar tetap dalam bentuk yang diinginkan selama proses pengeringan. Setelah bunga sepenuhnya kering, simpan dengan hati-hati di tempat yang sejuk dan kering untuk mencegah penyerapan kelembaban yang dapat mempengaruhi kualitas pengawetan.
2. Tampilan Estetika
Dried flowers sering kali memiliki tampilan yang lebih rustik dan klasik. Warna-warna yang lembut dan pucat memberikan nuansa yang mengingatkan pada keindahan masa lalu. Bunga kering cenderung memiliki tekstur yang unik, sering kali lebih rapuh dan ringan dari bunga segar. Hal ini menciptakan struktur dan tampilan yang menarik secara visual, memberikan dimensi tambahan pada desain floral atau dekorasi rumah. Meskipun bisa lebih rapuh, dried flowers memiliki keunggulan dalam daya tahan. Bunga ini dapat bertahan lama jika disimpan dan dirawat dengan baik, menjadikannya pilihan yang tahan lama untuk dekorasi rumah atau karangan bunga kering, karena tampilan klasik dan rustiknya, dried flowers sangat cocok untuk gaya dekorasi vintage atau bohemian. Mereka dapat memberikan sentuhan yang hangat dan ramah di berbagai lingkungan rumah.
Preserved flowers memberikan tampilan warna yang lebih segar dan sering kali lebih hidup. Warna asli bunga dipertahankan dengan baik, serta tekstur bunga tetap lembut dan lentur setelah proses pengawetan. Bunga ini mempertahankan kelembutan alami dan bisa terasa seperti bunga segar ketika disentuh. Kelembutan ini memudahkan pengaturan dan penggunaan dalam berbagai desain. Kekuatan pengawetan membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk buket pengantin atau hadiah berharga. Tampilan cenderung lebih modern dan bersih, dengan warna yang tetap konsisten, bunga ini cocok dengan gaya desain interior modern dan kontemporer.
3. Keawetan dan Daya Tahan
Dried flowers yang telah kehilangan sebagian besar atau semua kelembapannya selama proses pengeringan, memiliki keawetan yang baik. Akan tetapi mereka tetap rentan terhadap kerusakan fisik, terutama jika tidak disimpan atau diolah dengan benar. Dried flowers lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan faktor lingkungan dibandingkan dengan bunga segar. Mereka juga dapat terpengaruh oleh kelembaban tinggi atau sinar matahari langsung yang berlebihan, yang dapat menyebabkan pucat atau kerusakan. Untuk menjaga keawetan dried flowers, hindari paparan sinar matahari langsung, tempatkan di tempat yang kering, dan hindari kelembaban berlebih. Pembersihan teratur untuk menghindari debu juga diperlukan. Dried flowers dapat bertahan untuk waktu yang lama jika disimpan dan dirawat dengan benar. Dengan perawatan yang baik, mereka dapat memberikan dekorasi yang tahan lama dalam rumah atau acara.
Preserved flowers diawetkan menggunakan bahan pengawet tertentu untuk mempertahankan kelembutan, warna, dan bentuk aslinya. Proses pengawetan ini memberikan keawetan yang luar biasa pada preserved flowers, membuatnya dapat bertahan dalam kondisi yang baik untuk waktu yang lebih lama dibandingkan dried flowers. Preserved flowers lebih tahan terhadap perubahan lingkungan dan faktor cuaca. Mereka dapat dipertahankan dengan baik dalam kondisi kelembaban dan suhu yang lebih tinggi, membuatnya cocok untuk penggunaan dalam pengaturan interior atau acara yang memerlukan daya tahan lama. Dibandingkan dengan dried flowers, preserved flowers memerlukan perawatan yang lebih sedikit. Mereka tidak sepeka bunga kering dan tidak mudah rapuh, memungkinkan mereka tetap indah tanpa perawatan harian yang intensif. Preserved flowers dapat bertahan untuk waktu yang lebih lama tanpa mengalami perubahan yang signifikan dalam warna atau bentuk. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang sangat baik untuk buket pengantin, dekorasi pernikahan, atau hadiah yang akan diberikan untuk jangka waktu yang lama.
4. Penggunaan dalam Desain